Aku masih menanti sang matahari pagi menggeliat dan membuka kelopak matanya
Aku masih menanti kabut tipis berlari bersama butiran embun di ujung ilalang
Aku masih menanti pagi ini
kau hujani aku dengan cahayamu
Karena pagi ini ingin kurajut sebuah pelangi untukmu
Dengan warna-warna teduh yang terpancar dari kelembutanmu
Merah ..kuning …hijau …biru….ungu …putih ….
Yang ku rajut seperti selendang bidadari Untuk kau kenakan saat keteguhanku merengkuhmu.. Lihatlah pada birunya langit Pelangi itu terbentang indah hingga ke batas cakrawala Dan bias rona merahnya menyapu wajah tulusmu
Hingga dalam binar matamu tergambar beningnya sebuah hati Mungkin aku akan tetap disini menanti malam menyuguhkan mimpi Dan melihat betapa cantiknya dirimu dengan selendang bidadari itu .. Walaupun aku takut sulaman mimpi itu selalu pergi Walaupun aku tak mampu memupuskan ragu ini Biarlah aku menunggumu …
Aku masih menanti kabut tipis berlari bersama butiran embun di ujung ilalang
Aku masih menanti pagi ini
kau hujani aku dengan cahayamu
Karena pagi ini ingin kurajut sebuah pelangi untukmu
Dengan warna-warna teduh yang terpancar dari kelembutanmu
Merah ..kuning …hijau …biru….ungu …putih ….
Yang ku rajut seperti selendang bidadari Untuk kau kenakan saat keteguhanku merengkuhmu.. Lihatlah pada birunya langit Pelangi itu terbentang indah hingga ke batas cakrawala Dan bias rona merahnya menyapu wajah tulusmu
Hingga dalam binar matamu tergambar beningnya sebuah hati Mungkin aku akan tetap disini menanti malam menyuguhkan mimpi Dan melihat betapa cantiknya dirimu dengan selendang bidadari itu .. Walaupun aku takut sulaman mimpi itu selalu pergi Walaupun aku tak mampu memupuskan ragu ini Biarlah aku menunggumu …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar